Penanggung Jawab

Foto saya
Timika, Papua, Indonesia
Teguh pada pendirian,,berwatak keras berhati baja,, perhatian dan penuh kasih sayang,,,tekun memperjuangkan cita-cita,,,ulet bekerja,,berjuang menjadi orang sukses,,,,,

Kamis, 24 Mei 2012

SELAYANG PANDANG IPSS MIMIKA-PAPUA






SELAYANG PANDANG IPSS MIMIKA-PAPUA

IPSS  adalah singkatan dari Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan. IPSS  berfungsi sebagai wadah unsur pemuda yang berasal dan atau keturunan Sulawesi Selatan,  yang merantau di luar Sulawesi Selatan. Organisasi ini telah melewati rentang sejarah yang cukup lama dan tentunya dengan dinamika organisasi yang tidak sama tiap periodenya, ini membuktikan IPSS mampu bertahan dan mengikuti setiap perkembangan Zaman. Dialog antar generasi ini merupakan upaya meramu pola-pola kepemimpinan yang beragam sehingga melahirkan IPSS Mimika

Sejarah Pra-IPSS

Sebelum terbentuknya IPSS  , telah banyak terdengar bahwa banyak Organisasi Pemuda  dengan berbagai bentuk, nama, sifat dan tujuan operasional. Suatu hal yang menarik,  menggunakan atribut kabupaten dan kotamadya, seperti: IPMIL (Ikatan Pelajar Mahasiswa/Pelajar Indonesia Luwu), IMPS (Ikatan Mahasiswa/Pelajar Pelajar Soppeng), KEPMI (Kerukunan Pelajar Mahasiswa/Pelajar Indonesia) Bone, HIPERMAWA (Himpunan Pelajar Mahasiswa/Pelajar Wajo), HPMT (Himpunan Pelajar Mahasiswa/Pelajar Turatea) Jeneponto, KKMB (Kerukunan Keluarga Mahasiswa/Pelajar Bulukumba), GEMPITA (Gerakan Mahasiswa/Pelajar Pelajar Tana Doang) Selayar, HIPERMAJU (Himpunan Mahasiswa/Pelajar Pelajar Mamuju), GAPPEMBAR (Gabungan Pemuda Pelajar Mahasiswa/Pelajar Barru), dan lain-lain. Akan tetapi, di luar wilayah Propinsi Sulawesi Selatan, “aspirasi” generasi pemuda  disalurkan hanya pada “satu bendera” dengan atribut “Sulawesi Selatan”.

Secara sosiologis dan historis, kelahiran IPSS Mimika mulai di gaungkan sektar  pertengahan bulan Juni  2006,  tidak terlepas dari semakin peliknya permasalahan bangsa yang di dalamnya tercakup berbagai aspek. Kenyataan itu merupakan motivasi kelahiran IPSS yang sekaligus dituangkan dalam rumusan tujuan berdirinya yang akhirnya membentuk wawasan dan langkah perjuangan IPSS ke depan yang terintegrasi dalam dua aspek, aspek Primordial dan Kebangsaan.

Aspek Primordial tercermin melalui komitmen IPSS  untuk selalu mewujudkan rasa kebersamaan antara sesame pemuda  asal Sulawesi Selatan secara utuh dalam berbagai bentuk kehidupan, sedangkan aspek Kebangsaan adalah komitmen IPSS  untuk senantiasa berjuang bersama-sama dalam merealisasikan cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia demi terwujudnya cita-cita masyarakat yang demokratis, berkeadilan sosial dan berkeadaban.

Melihat komitmen IPSS  pada wawasan sosiologis dan historis tersebut, yang juga telah dibuktikan dalam sejarah perkembangannya, maka pada hakikatnya segala bentuk pembinaan kader IPSS  harus pula tetap diarahkan dalam rangka pembentukan kepribadian kader yang sadar akan keberadaannya sebagai pribadi yang soleh, khalifah di muka bumi dan pada saat yang bersamaan kader tersebut harus menyadari pula keberadaannya sebagai kader Bangsa Indonesia yang bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita bangsa ke depan.

Lintasan Sejarah IPSS  dari Masa ke Masa

Pada Bula Juni tahun 2006 diawali  sejumlah pentolan-pentolan pemuda dari berbagai utusan PILAR  mencoba berkumpul dan menghimpun rekan-rekan lainnya untuk membentuk organisasi ini walaupun secara tertutup dan berpindah pindah selama tiga kali. Dan pertemuan yang mengagendakan pleno tersebut bahkan terjadi sampai tiga kali dengan rentan waktu yang cukup panjang.

Pada Pleno I
Pada Pleno awal ini sejumlah masukan dan saran  untuk pemberian nama organisasi ini terjadi tarik ulur, dan dari sejumlah nama telah diusulkan oleh sejumlah pemuda diantaranya :
-          Himpunan Pemuda Sulawesi Selatan
-          Forum Komunikasi Pemuda Sulawesi Selatan
-          Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan (IPSS) yang saat ini sudah disahkan.

Pada Pleno II
Dalam Pleno kedua ini peserta yang hadir  semua sepakat untuk menggunakan nama  “ Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan “  ( IPSS ). Dan setelah menyepakati nama , rapat tersebut juga sepakat membentuk Tim Formatur  untuk menyusun komposisi kepengurusan secara lengkap. Tim Formatur adalah keterwakilan dari semua unsure pemuda, Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar.

Pleno III
Tim Formatur setelah melengkapi komposisi kepengurusan akhirnya menggelar Pleno ketiga untuk mengesahkan kepengursan inti Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan ( IPSS ) Kabupaten Mimika-Papua. Terpilih sebagai Ketua adalah H.Munawir Yakub,Msi , Sekretaris Taufiq Amirudin,SE dan Bendahara Umum Nur Zainuddin serta dilengkapi dengan sejumlah pengurus lainnya. Selama perjalanan sepak terjang pembentukkan IPSS tak lepas dari peran dan dukungan dari  “ Baruga 61” yang memfasilitasi tempat pertemuan, serta kelanjutan IPSS untuk konsisten dalam kegiatannya adalah perhatian dan dukungan moril dari organisasi pemuda yaitu , Komite  Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Mimika pada era Natalis Edoway, dengan memberikan ruang kantor sebagai Sekretaris IPSS sementara.
Apresiasi serta penghargaan tak terhingga patut diberikan kepada rekan-rekan tim yang memprakarsai terbentuknya IPSS diantaranya :  

-          Ir Muhammad Syukur                                 - Taufiq Amiruddin,SE
-          Sayid Edo                                                       - Nur Zainuddin
-          Ir Munawir Yakub                                       - Andi Surahman,ST
-          Belo Rinding,SE                                            - Rony
-          Yanto Rante Tampang                                 - Ir Darwis Toba
-          Asjuddin,SH                                                  - Andi Ahmadi
-          Andi Rumpang                                              - Abdul Malik,S.Sos
-          Hamsah Pansuri,SE                                      - Ir. Lasakka

Walaupun dengan berbagai keterbatasan dan segudang persoalan yang terus dihadapi , namun Alhamdulillah pada tanggal 17 September 2006 bertempat di Café Losari Jalan Yos Sudarso Sempan Barat , secara resmi Pengurus IPSS di Deklarasikan. Walau akhirnya dalam perjalaan organisasi ini tak mendapat respon positif dari Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Mimika dengan tidak menerbitkan Surat Keputusan (SK), namun karena dengan semangat yang sudah bulat dan komitmen dari seluruh pengurus , oranisasi ini mencoba terus berkarya dan melibatkan diri secara aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, dengan motto  “ Dimana Kaki Berpijak di situ langit di junjung”. 

Waktu terus berjalan akhirnya IPSS menemukan jati dirinya , melalui sebuah momen penting yang digelar oleh Pengurus KKSS di bawah Nakhoda H.Andi Tajerimin Nur sebagai Ketua dan H.Iwan Anwar,SH memberikan kepercayaan dan tanggungjawab unuk mensukseskan hajatan warga Sulawesi Selatan di kabupaten Mimika berupa kegiatan Turnamen Futsal antar PILAR, Gerak Jalan Santai dan Turnamen Tahunan Cabang Olahraga Bulu Tangkis. Dua kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada 40.000 jiwa warga Sulawesi Selatan yang mengalami pembantaian oleh Westerling pada tahun 1946, yang berlangsung lancer dan sukses. Lewat keberhasilan inilah mungkin sebagai salah tolak ukur dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) dari Pengurus KKSS kepada pengurus IPSS , walaupun masanya hanya setahun. Momen inilah menjadi inspirasi dan menjadi perangsang sehingga Pengurus IPSS dan seluruh Kader serta Brigade Pemuda terus unjuk gigi aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan hingga saat ini. 

Semoga dengan pelantikkan ini kami semakin termotivasi untuk berbuat yang terbaik bagi semua warga Sulawesi Selatan tanpa terkecuali serta bertekad akan tampil terdepan untuk membela yang benar dan melindungi yang tertindas.

“ Missa kada dipotuwo, pantang kada di pomate”,
“ Taro ada taro Gau”
“ Eme Neme Yauware”
Izinkanlah saya sebelum mengakhiri selayang pandang ini untuk mengutip sebuah kata-kata bijak yang saya ambil dari bahasa Bugis.

Rusa taro arung, tenrusa taro ade,
Rusa taro ade, tenrusa taro anang,
Rusa taro anang, tenrusa taro tomaega.

Batal ketetapan raja, tidak batal ketetapan adat, Batal ketetapan adat, tidak batal ketetapan kaum, Batal ketetapan kaum, tidak batal ketetapan orang banyak
Assalamu Alaikum Warahmatullahiwabarakathu












2 komentar: