SELAYANG PANDANG IPSS
MIMIKA-PAPUA
IPSS adalah singkatan dari Ikatan Pemuda Sulawesi
Selatan. IPSS berfungsi sebagai wadah unsur
pemuda yang berasal dan atau keturunan Sulawesi Selatan, yang merantau di luar Sulawesi Selatan.
Organisasi ini telah melewati rentang sejarah yang cukup lama dan tentunya
dengan dinamika organisasi yang tidak sama tiap periodenya, ini membuktikan IPSS
mampu bertahan dan mengikuti setiap perkembangan Zaman. Dialog antar generasi
ini merupakan upaya meramu pola-pola kepemimpinan yang beragam sehingga
melahirkan IPSS Mimika
Sejarah Pra-IPSS
Sebelum terbentuknya IPSS , telah banyak terdengar bahwa banyak Organisasi
Pemuda dengan berbagai bentuk, nama,
sifat dan tujuan operasional. Suatu hal yang menarik, menggunakan atribut kabupaten dan kotamadya,
seperti: IPMIL (Ikatan Pelajar Mahasiswa/Pelajar Indonesia Luwu), IMPS (Ikatan
Mahasiswa/Pelajar Pelajar Soppeng), KEPMI (Kerukunan Pelajar Mahasiswa/Pelajar
Indonesia) Bone, HIPERMAWA (Himpunan Pelajar Mahasiswa/Pelajar Wajo), HPMT
(Himpunan Pelajar Mahasiswa/Pelajar Turatea) Jeneponto, KKMB (Kerukunan
Keluarga Mahasiswa/Pelajar Bulukumba), GEMPITA (Gerakan Mahasiswa/Pelajar
Pelajar Tana Doang) Selayar, HIPERMAJU (Himpunan Mahasiswa/Pelajar Pelajar
Mamuju), GAPPEMBAR (Gabungan Pemuda Pelajar Mahasiswa/Pelajar Barru), dan
lain-lain. Akan tetapi, di luar wilayah Propinsi Sulawesi Selatan, “aspirasi”
generasi pemuda disalurkan hanya pada
“satu bendera” dengan atribut “Sulawesi Selatan”.
Secara sosiologis dan historis, kelahiran IPSS
Mimika mulai di gaungkan sektar pertengahan
bulan Juni 2006, tidak terlepas dari semakin peliknya
permasalahan bangsa yang di dalamnya tercakup berbagai aspek. Kenyataan itu
merupakan motivasi kelahiran IPSS yang sekaligus dituangkan dalam rumusan
tujuan berdirinya yang akhirnya membentuk wawasan dan langkah perjuangan IPSS
ke depan yang terintegrasi dalam dua aspek, aspek Primordial dan Kebangsaan.
Aspek Primordial tercermin melalui komitmen IPSS untuk selalu mewujudkan rasa kebersamaan
antara sesame pemuda asal Sulawesi
Selatan secara utuh dalam berbagai bentuk kehidupan, sedangkan aspek Kebangsaan
adalah komitmen IPSS untuk senantiasa
berjuang bersama-sama dalam merealisasikan cita-cita proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia demi terwujudnya cita-cita masyarakat yang demokratis,
berkeadilan sosial dan berkeadaban.
Melihat komitmen IPSS pada wawasan sosiologis dan historis tersebut,
yang juga telah dibuktikan dalam sejarah perkembangannya, maka pada hakikatnya
segala bentuk pembinaan kader IPSS harus
pula tetap diarahkan dalam rangka pembentukan kepribadian kader yang sadar akan
keberadaannya sebagai pribadi yang soleh, khalifah di muka bumi dan pada saat
yang bersamaan kader tersebut harus menyadari pula keberadaannya sebagai kader
Bangsa Indonesia yang bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita bangsa ke
depan.
Lintasan Sejarah IPSS dari Masa ke Masa
Pada Bula Juni tahun 2006 diawali sejumlah pentolan-pentolan pemuda dari
berbagai utusan PILAR mencoba berkumpul
dan menghimpun rekan-rekan lainnya untuk membentuk organisasi ini walaupun
secara tertutup dan berpindah pindah selama tiga kali. Dan pertemuan yang
mengagendakan pleno tersebut bahkan terjadi sampai tiga kali dengan rentan
waktu yang cukup panjang.
Pada Pleno
I
Pada Pleno awal ini sejumlah masukan dan
saran untuk pemberian nama organisasi
ini terjadi tarik ulur, dan dari sejumlah nama telah diusulkan oleh sejumlah
pemuda diantaranya :
-
Himpunan Pemuda Sulawesi Selatan
-
Forum Komunikasi Pemuda Sulawesi Selatan
-
Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan (IPSS) yang saat ini
sudah disahkan.
Pada Pleno
II
Dalam Pleno kedua ini peserta yang hadir semua sepakat untuk menggunakan nama “ Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan “ ( IPSS ). Dan setelah menyepakati nama , rapat
tersebut juga sepakat membentuk Tim Formatur
untuk menyusun komposisi kepengurusan secara lengkap. Tim Formatur
adalah keterwakilan dari semua unsure pemuda, Bugis, Makassar, Toraja dan
Mandar.
Pleno III
Tim Formatur setelah melengkapi komposisi
kepengurusan akhirnya menggelar Pleno ketiga untuk mengesahkan kepengursan inti
Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan ( IPSS ) Kabupaten Mimika-Papua. Terpilih
sebagai Ketua adalah H.Munawir Yakub,Msi , Sekretaris Taufiq Amirudin,SE dan
Bendahara Umum Nur Zainuddin serta dilengkapi dengan sejumlah pengurus lainnya.
Selama perjalanan sepak terjang pembentukkan IPSS tak lepas dari peran dan
dukungan dari “ Baruga 61” yang
memfasilitasi tempat pertemuan, serta kelanjutan IPSS untuk konsisten dalam
kegiatannya adalah perhatian dan dukungan moril dari organisasi pemuda yaitu ,
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
Kabupaten Mimika pada era Natalis Edoway, dengan memberikan ruang kantor
sebagai Sekretaris IPSS sementara.
Apresiasi serta penghargaan tak terhingga patut
diberikan kepada rekan-rekan tim yang memprakarsai terbentuknya IPSS diantaranya
:
-
Ir Muhammad
Syukur -
Taufiq Amiruddin,SE
-
Sayid Edo -
Nur Zainuddin
-
Ir Munawir Yakub - Andi
Surahman,ST
-
Belo Rinding,SE -
Rony
-
Yanto Rante
Tampang -
Ir Darwis Toba
-
Asjuddin,SH -
Andi Ahmadi
-
Andi Rumpang -
Abdul Malik,S.Sos
-
Hamsah
Pansuri,SE -
Ir. Lasakka
Walaupun dengan berbagai keterbatasan dan
segudang persoalan yang terus dihadapi , namun Alhamdulillah pada tanggal 17
September 2006 bertempat di Café Losari Jalan Yos Sudarso Sempan Barat , secara
resmi Pengurus IPSS di Deklarasikan. Walau akhirnya dalam perjalaan organisasi
ini tak mendapat respon positif dari Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi
Selatan (KKSS) Kabupaten Mimika dengan tidak menerbitkan Surat Keputusan (SK),
namun karena dengan semangat yang sudah bulat dan komitmen dari seluruh pengurus
, oranisasi ini mencoba terus berkarya dan melibatkan diri secara aktif dalam berbagai
kegiatan kemasyarakatan, dengan motto “ Dimana Kaki Berpijak di situ langit di
junjung”.
Waktu terus berjalan akhirnya IPSS menemukan jati
dirinya , melalui sebuah momen penting yang digelar oleh Pengurus KKSS di bawah
Nakhoda H.Andi Tajerimin Nur sebagai Ketua dan H.Iwan Anwar,SH memberikan
kepercayaan dan tanggungjawab unuk mensukseskan hajatan warga Sulawesi Selatan
di kabupaten Mimika berupa kegiatan Turnamen Futsal antar PILAR, Gerak Jalan
Santai dan Turnamen Tahunan Cabang Olahraga Bulu Tangkis. Dua kegiatan tersebut
digelar sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada 40.000 jiwa warga
Sulawesi Selatan yang mengalami pembantaian oleh Westerling pada tahun 1946,
yang berlangsung lancer dan sukses. Lewat keberhasilan inilah mungkin sebagai salah
tolak ukur dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) dari Pengurus KKSS kepada
pengurus IPSS , walaupun masanya hanya setahun. Momen inilah menjadi inspirasi
dan menjadi perangsang sehingga Pengurus IPSS dan seluruh Kader serta Brigade
Pemuda terus unjuk gigi aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan
hingga saat ini.
Semoga dengan pelantikkan ini kami semakin
termotivasi untuk berbuat yang terbaik bagi semua warga Sulawesi Selatan tanpa
terkecuali serta bertekad akan tampil terdepan untuk membela yang benar dan
melindungi yang tertindas.
“
Missa kada dipotuwo, pantang kada di pomate”,
“
Taro ada taro Gau”
“
Eme Neme Yauware”
Izinkanlah saya sebelum mengakhiri selayang
pandang ini untuk mengutip sebuah kata-kata bijak yang saya ambil dari bahasa
Bugis.
Rusa taro arung, tenrusa taro ade,
Rusa taro ade, tenrusa taro anang,
Rusa taro anang, tenrusa taro tomaega.
Batal ketetapan raja, tidak batal ketetapan adat,
Batal ketetapan adat, tidak batal ketetapan kaum, Batal ketetapan kaum, tidak
batal ketetapan orang banyak
Assalamu Alaikum Warahmatullahiwabarakathu